Rabu, 25 September 2013

PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK (MATA KULIAH DASAR - DASAR PENDIDIKAN)



Makalah
PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah :
Dasar-Dasar Pendidikan
Disusun Oleh :
RUDINI HARTO
NIM : 11.2.3.012
Jurusan/Prodi :
Tarbiyah PAI 1, Semester 3
Description: STAIN MANADO






SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
MANADO
2012











BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kunci pembangunan masa mendatang bagi bangsa indonesia adalah pendidikan. Sebab dengan pendidikan diharapkan setiap individu dapat meningkatkan kualitas keberadaannya dan mampu berpartisipasi dalam gerak pembangunan. Dengan pesatnya perkembangan dunia di era globalisasi ini,terutama di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, maka pendidikan nasional juga harus terus-menerus dikembangkan seirama dengan zaman. Pada umumnya sebuah sekolah dan pendidikan bertujuan pada bagaimanakehidupan manusia itu harus ditata, sesuai dengan nilai-nilai kewajaran dankeadaban (civility).
Perkembangan dan pertumbuhan anak merupakan hal yang penting untuk kita pelajari dan kita pahami selaku calon pendidik. Banyak para pendidik yang belum memahami perkembangan – perkembangan anak. Sehingga masih ada pendidik yang menerapkan sistem pembelajaran tanpa melihat perkembangan anak didiknya. Hal ini akan berakibat adanya ketidakseimbangan antara system pembelajaran dengan perkembangan anak yang akan menyulitkan anak didik mengikuti system pembelajaran yang ada. Dengan mengetahui proses, faktor dan konsep perkembangan anak didik kita akan mudah mengetahui system pembelajaran yang efektif, efisien, terarah dan sesuai dengan perkembangan anak didik.
Untuk mengembangkan potensi anak didik dan menciptakan generasi – generasi masa depan yang berkualitas, maka diperlukan adanya pemahaman tentang pendidik dan peserta didik.
B.Rumusan Masalah
1. Siapakah Pendidik dan Peserta Didik ?
2. Apa Karakteristik Pendidik dan Peserta didik ?
3. Apakah Tanggung Jawab dan Tugas Pendidik dan Peserta Didik ?
4. Apa Peranan dan Kewibawaan Pendidik dan Peserta didik ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pendidik dan Peserta Didik
a. Pendidik
Dalam pengertian yang sederhana, pendidik adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik, sedangkan dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat – tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di mesjid, di surau/musala, di rumah, dan sebagainya.[1]
Pendidik dapat di bedakan menjadi dua kategori, ialah :
1. Pendidik menurut kodrat, yaitu orang tua, dan
2. Pendidik menurut jabatan, ialah guru
Orang tua sebagai pendidik menurut kodrat adalah pendidik pertama dan utama, karena secara kodrati anak manusia dilahirkan oleh orang tuanya (ibunya) dalam keadaan tidak berdaya. Adapun hubungan orang tua dengan anaknya dalam hubungan edukatif, menganung 2 unsur dasar, yaitu :
a. Unsur kasih sayang pendidik terhadap anak ,
b. Unsur kesadaran dan tanggung jawab dari pendidik untuk menuntun perkembangan anak.
Guru sebagai pendidik menurut jabatan menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat, dan Negara. Tanggung jawab dari orang tua diterima guru atas dasar kepercayaan, bahwa guru mampu memberikan pendidikan dan pengajaran sesuai perkembangan peserta didik dan diharapkan pula dari pribadi guru memancar sikap-sikap dan sifat-sifat yang normatif baik sebagai kelanjutan dari sikap dan sifat orang tua pada umumnya, antara lain:
a. Kasih sayang kepada peserta didik,
b. Tanggung jawab kepada tugas pendidik.

b. Peserta didik
Anak didik adalah manusia dalam perjalanan ke kemanusiaannya. Anak didik, dalam arti umum, setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Anak didik, dalam arti sempit, adalah anak (pribadi yang belum dewasa) yang diserahkan kepada tan Peserta didik adalah makhluk yang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing, mereka memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal kemampuan fitrahnya.
Didalam pandangan yang lebih modern anak didik tidak hanya dianggap sebagai objek atau sasaran pendidikan, melainkan juga mereka harus diperlukan sebagai subjek pendidikan, diantaranya adalah dengan cara melibatkan peserta didik dalam memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan pengertian ini, maka anak didik dapat [2]dicirikan sebagai orang yang tengah memerlukan pengetahuan atau ilmu, bimbingan dan pengarahan tanggung jawab pendidik.
2. Karakteristik Pendidik dan Peserta Didik
Pendidik harus memiliki karakteristik atau sifat-sifat yang diperlukan dalam melaksanakan tugas mendidik yaitu :
1. Kematangan diri yang stabil : memahami diri, mencintai diri secara wajar dan memiliki nilai-nilai kemanusiaan serta bertindak sesuai dengan nilai-nilai itu, sehingga ia bertanggung jawab sendiri atas hidupnya.
2. Kematangan sosial yang stabil : mempunyai pengetahuan yang cukup tentang masyarakatnya,dan kecakapan membina kerja sama dengan orang lain.
3. Kematangan profesional (kemampuan mendidik) : menaruh perhatian dan sikap cinta terhadap anak didik, mempunyai pengetahuan yang cukup tentang latar belakang anak didik dan perkembangannya, memiliki kecakapan dalam menggunakan cara mendidik.
Sedangkan anak dididk memiliki karakteristik tertentu :
a. Belum memiliki pribadi dewasa susila sehingga masih menjadi tanggung jawab pendidik, atau
b. Masih menyempurnakan aspek tertentu dari kedewasaannya sehingga masih menjadi tanggung jawab pendidik
c. Sebagai manusia memiliki sifat-sifat dasar yang sedang ia kembangkan secara terpadu.
3. Tanggung Jawab dan Tugas Pendidik dan Peserta didik
a. Tanggung Jawab Pendidik
            Tanggung jawab pendidik berarti ia sadar akan tugasnya (mendidik), dan mau melaksanakan tugas itu sebaik-baiknya agar tujuan pendidikan tercapai. Pendidik bertanggung jawab terhadap dirinya, anak didik, masyarakat, dan Tuhan.
            Pendidik yang bertanggung jawab memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Menerima dan mematuhi norma, nilai-nilai kemanusiaan
2. Mau memikul tugas mendidik secara bebas, berani, gembira (tugas bukan menjadi beban baginya)
3. Sadar akan nilai-nilai yang berkaitan dengan perbuatannya serta akibat-akibat yang timbul (kata hati)
4. Menghargai orang lain, termasuk anak didik
5. Bijaksana dan hati-hati (tidak nekat, tidak sembrono, tidak singkat akal
6. Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik, serta bertanggung jawab untuk membentuk anak didik agar menjadi orang bersusila yang cakap, berguna bagi agama, nusa, dan bangsa di masa yang akan datang.
b. Tugas pendidik :
Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, kecakapan, dan pengalaman-pengalaman.
Membentuk kepribadian anak yang harmonis, sesuai cita-cita dan dasar negara kita pancasila.
Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik sesuai Undang-Undang Pendidikan yang merupakan Keputusan MPR No. II Tahun 1983.
Sebagai perantara dalam belajar.
c. Tanggung Jawab Peserta didik
1. Peserta didik bertanggung jawab terhadap pendidikan sesuai dengan wawasan pendidikan seumur hidup.
2. Memiliki potensi baik fisik maupun psikologi yang berbeda-beda sehingga masing-masing subjek didik merupakan insan yang unik.
3. Memerlukan pembinaan individual serta perlakuan yang manusiawi.[3]
d. Tugas seorang peserta didik
1. Menjalankan aturan
2. Bekerja sama dengan teman, guru, konselor, administrator, belajar mengembangkan minat terutama dalam bidang ilmu pengetahuan sehingga mempunyai kemampuan berfikir ilmiah dalam memecahkan persoalan yang dihadapi.[4]
4. Peranan dan Kewibawaan Pendidik dan Peserta Didik
a. Peran Pendidik
            Peranan pendidik sebagai manusia (subjek) ialah mewakili kata hati anak didik. Anak didik adalah manusia yang memiliki kebutuhan rohani, jasmani, sosial, dorongan dan cita-cita hidup. Namun keadaan dirinya membutuhkan pertolongan orang dewasa (pendidik), agar ia dapat memenuhi kebutuhan, dorongan dan cita-cita hidupnya secara wajar, serta tumbuh, berkembang menjadi pribadi dewasa susila.
b. Kewibawaan Pendidik
            Adapun kewibawaan pendidik lahir dari pengakuan, penerimaan, kepercayaan, dan kepatuhan anak didik terhadap pendidik, bukan karena peraturan, paksaan, atau ketakutan, melainkan karena kepercayaan.
            Dengan menerima kewibawaan pendidik, anak didik mendapat kesempatan dan bantuan yang berarti dalam mengembangkan dirinya menjadi pribadi dewasa susila.
c. Peran Peserta Didik
Masing-masing lingkungan ini merupakan kesatuan hidup, dimana anak didik menjadi anggotanya. Dalam kesatuan hidup ini semakin berkembang, semakin memperoleh perannya sebagai pribadi.[5]
d. Kewibawaan Peserta Didik
            Anak didik yang menerima kewibawaan pendidik menyerahkan ketergantungannya kepada pendidik. Sampai saatnya anak didik sepenuhnya bertanggung jawab sendiri, merdeka memilih, dan bertindak sesuai dengan norma, nilai-nilai kemanusiaan, ketergantungan pendidikan berakhir. Anak menjadi pribadi dewasa susila.[6]










BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Secara khusus pendidikan dalam persepektif pendidikan islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seluruh potensi peseta didik. Kalau kita melihat secara fungsional kata pendidik dapat di artikan sebagai pemberi atau penyalur pengetahuan, keterampilan.
Seorang pendidik mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya sebagai seorang pendidik. Seperti yang dikatakan oleh Imam Ghazali bahwa” tugas pendidik adalah menyempurnakan, membersihkan, menyempurnakan serta membawa hati manusia untuk Taqarrub kepada Allah SWT.
Sedangkan peserta didik adalah makhluk yang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing, dimana mereka sangat memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal kemampuan fitrahnya. Berdasarkan pengertian ini, maka anak didik dapat dicirikan sebagai orang yang tengah memerlukan pengetahuan atau ilmu, bimbingan dan pengarahan.








DAFTAR PUSTAKA
H.Fuad Ihsan, Dasar-dasar pendidikan, RINEKA CIPTA, Jakarta  1997
Yustina Rostiawati, Dasar-dasar ilmu kependidikan,Jaya Abadi Jakarta, 1996







[1]  H. Fuad Ihsan, Dasar-dasar pendidikan, (cet; 1 Jakarata, PT RINEKA CIPTA, 1997) hal 8
[2]ibd hal 8
[3] Yustina Rostiawati,Dasar-dasar ilmu pendidikan (cet kedua, Jakarta, Gramedia pustaka 1989) hal 28
[4]ibd hal 28
[5]ibd hal 28
[6] …ibd hal 28

Tidak ada komentar:

Posting Komentar