MAKALAH
KONSEP DAN DASAR PENDIDIKAN
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
Disusun
guna memenuhi tugas individu
pada mata
kuliah Dasar- Dasar Pendidikan
Disusun oleh:
Rudini
Harto
Nim
: 11.2.3.012
Tarbiyah
Pai 1, Semester 3
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) MANADO
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Di dalam GBHN 1978 dinyatakan bahwapendidikan
berlansung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tanmgga,
sekolah, dan masyarakat.Karena itu, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama
antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
Sementara itu, di dalam GBHN 1993 dinyatakan pula,
bahwa Pendidikan Nasional dikembangkan secara terpadu dan serasi, baik antra
berbagai jalur, jenis, dan jenjang pendidikan maupun antara sektor pendidikan
dengan sektor pembangunan lainnya serta antar daerah. Masyarakat berbagai mitra
pemerintah berkesempatan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam
penyelenggaraan pendidikan nasional.[1]
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
konsep dan dasar pendidikan seumur hidup?
2. Bagimana
Pendidikan Seumur Hidup dalam berbagai Perspektif
3. Bagaimana
Implikasi Asas Pendidikan Seumur Hidup?
4. Apakah
Strategi pendidikan seumur hidup?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Konsep
dan Dasar Pendidikan Seumur Hidup
Konsep pendidikan seumur hidup,sebenarnya sudah
sejak lama dipikirkan oleh para pakar pendidikan dari zaman ke zaman. Apalagi
bagi umat islam, jauh sebelum orang-orang barat mengangkatnya, islam sudah
menganal pendidikan seumur hidup,sebagaimana dinyatakan oleh Hadits Nabi
Muhammad Saw.
اطلب العلم من المهد الى اللحد
“Tuntutlah
ilmu dari buaian sampai meninggal dunia”.
Konsep tersebut
menjadi actual kembali terutama dengan terbitnya buku An Introduction to Lifelong Education, pada tahun 1970 karya Paul
lengrand, yang dikembangkan lebih lanjut oleh UNESCO (United Nations
Educational Scientific and Cultural organization).[2]
Asas
pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa proses pendidikan
merupakan suatu proses kontinu, yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga
meninggal dunia. Proses pendidikan ini mencakup bentuk-bentuk belajar secara
informal maupun formal baik yang berlangsung dalam keluarga, di sekolah, dalam
pekerjaan dan dalam kehidupan masyarakat.
Adapun tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dan
seumur hidup ialah sebagai berikut:
1) Mengembangkan
potensi kepribadian manusia sesuai kodrat dan hakikatnya,yakni ini seluruh
aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Dengan demikian,secara potensial
keseluruhan potensial manusia diisi kebutuhannya agar berkembang secara wajar.
2) Dengan
meningkat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat
hidup dan dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung selama manusia hidup.
Di dalam UU nomor 2 Tahun 1989, penegasan tentang
pendidikan seumur hidup dikemukakan dalam Pasal 10 ayat 1 yang berbunyi :”penyelenggaraan
pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yakni jalur pendidikan sekolah dan
jalur pendidikan luar sekolah. Jalur pendidikan luar sekolah dalam hal ini
termasuk di dalamnya pendidikan keluarga,sebagai mana dijelaskan pada ayat 4,
yaitu “pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah
yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai
budaya,nilai moral dan keterampilan.
2.
Pendidikan
Seumur Hidup dalam berbagai Perspektif
Cukup banyak dasar-dasar pemikiran yang menyatakan
bahwa long life aducation sangat
penting. Dasar-dasar pemikiran tersebut ditinjau dari berbagai
aspek,diantaranya adalah sebagai berikut :[3]
1. Tinjauan
ideology
Pendidikan seumur hidup atau long life education akan memungkinkan seseorang mengembangkan
potensinya sesuatu dengan kebutuhan hidupnya. Pada dasarnya semua manusia
dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama,khususnya hak untuk mendapatkan
pendidikan dan peningkatan penngetahuan dan keterampilan.
2. Tinjauan
Ekonomis
Pendidikan merupakan cara paling efektif untuk
keluar dari suatu lingkaran yang menyeret pada kebodohan dan kemelaratan.
Pendidikan seumur hidup dalam konteks ini memungkinkan seseorang untuk :
a. Meningkatkan
produktivitas
b. Memelihara
dan mengembangkan sumber-sumber yang dimilikinya
c. Memungkinkan
hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan menyenengkan
d. Memiliki
motifasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat sehingga peranan
pendidikan keluarga sangat penting dan besar artinya.
3. Tinjauan
sosiologi
Pada umumnya di Negara-negara sedang berkembang
ditemukan masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya
pendidikan formal bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, anak-anak mereka yang
kurang mendapatkan pendidikan formal,putus sekolah,dan atau tidak bersekolah
sama sekali. Dengan demikian, pendidikan seumur hidup pada orang tua akan
merupakan solusi dari masalah tersebut.
4. Tinjauan
filosofis
Negara-negara demokrasi menginginkan seluruh
rakyatnya menyadari pentingnya hak memilih dan memahami pungsih pemerintah,
DPR, DPD, dan sebagainya.Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan perlu
diberikan kepada setiap orang.Hal ini menjadi tugas pendidik seumur hidup.
5. Tijauan
Teknologi
Di daera globalisasi seperti sekarang ini, tanpaknya
dunia dilanda oleh eksplosi ilmu pengetahuan dan teknologi(IPTEK) dengan
berbagai produk yang dihasilkannya. Semua orang,tidak terkecuali para
pendidik,sarjana,pemimpin dan sebagainya dituntut selalu memperbaharui
pengtetahuan dan keterampilannya,seperti apa yang terjadi di Negara-nagara
maju.
Bila hal ini tidak dilakukan, maka kita akan
senantiasa tertinggal sebab bagaimanapun orang tidak bias menutup diri terhadap
segala kemajuan yang melandanya.
6. Tinjauan
Psikologis dan Peadagogis
Bagaimanaaapun diakui bahwa perkembangan iptek yang
sangat pesat punya danpak dan pengaruh besar terhadap berbagai
konsep,teknik,danmetode pendidikan. Disamping itu perkembangan tersebut juga semakin luas,dalam, dan
kompleks, yang menyababkan ilmu pengetahuan tidak mungkin lagi diajarkan
seluruhnya pada anak didik di sekolah.
Oleh sebab itu, tugas pendidik jalur sekolah yang
utama sekarang ialah mengajarkan begaimana cara belajar, menanamkan motivasi
yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus sepanjang hidupnya. Sebagai pokok
dalam pendidikan seumur hidup adalah seluruh individu harus memiki kesempatan
yang sistematik, terorganisasi untuk belajar disetiap kesempatansepanjangb
hidup mereka.
3.
Implikasi
Asas Pendidikan Seumur Hidup
Selanjutnya sampai kita pada implikasi konsep pendidikan
seumur hidup ini baik pada program pendidikan maupun pada sasaran pendidikan.
Implikasi pendidikan seumur hidup pada program pendidikan,sebagaimana
dikemukakan oleh ANANDA W.P. GURUGE, dalam karangannya di atas dalam garis
besarnya dapat dikelompokkan dalam enam kategori, sebagai berikut :[4]
a. Pendidikan
baca tulis fungsional
Program ini tidak saja penting bagi pendidikan
seumur hidup karena relevansinya dengan kondisi yang ada pada Negara-negara
berkembang karena masih banyaknya penduduk yang buta huruf, melainkan juga
sangat penting ditinjau dari implementasinya.Bahkan di Negara yang sudah maju
sekalipun dimana radio,film dan tv telah
menentang ketergantungan orang akan bahan-bahan bacaan,namun membaca masih
tetep merupakan cara yang paling murah dan praktif untuk mendapatkan dan
menyebarkan pengetahuan.
b. Pendidikan
Vokasional
Apakah pendidikan vokasional itu sebagai program
pendidikan di luar sekolah bagi anak didik diluar batas usiah sekolah, ataukah
sebagai program pendidikan formal dan non formaldalam rangka apprentice-skip traning, merupakan salah
satu program penting dalam rangka pendidikan seumur hidup.Pada kebanyakan
Negara yang system pendidikan formal umumnya diambil dari Negara Barat.
c. Pendidikan
profesional
apa yang berlaku bagi para pekerja dan buruh,
berlaku pula bagi para professional. Bahkan tantangan buat mereka itu lebih
besar dan kuat.Mereka berusaha keras terus-menerus dan ber gerak cepat agar tidak
ditinggalkan oleh kemajuan
d. Pendidikan
Ke Arah Perubahan dan Pembangunan
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar
mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan merupakan konsekuensi
penting daripada asas pendidikan seumur hidup.
e. Pendidikan
Kewargaan Negara dan Kedewasaan Politik
Tidak saja bagi warga Negara biasa, melainkan para
pemimpin masyarakat pun sangat membutuhkan pendidikan kewargaan Negara dan
kedewasaan politik itu.Dalam alam pemerintahan dan masyarakat yang demokratis,
maka kedewasaan warga Negara dan para pemimpinnya dalam kehidupan bernegara
sangat penting.Untuk itu program pendidikan kewargaan Negara dan kedewasaan politik
itu merupakan bagian yang penting daripada pendidikan seumur hidup.
f. Pendidikan
Kultural dan Pengisian Waktu Luang
Spesialisasi yang berlebih-lebihan dalam
masyarakat,bahkan yang telah dimulai pada usia muda dalam program pendidikan
formal di sekolah, membuat manusia menjadi berpandangan sempit pada bidangnya
sendiri, buta kekayaan nilai-nilai kultural yang terkadang dalam warisan budaya
masyarakat sendiri.
4.
Strategi
Pendidikan Seumur Hidup
Seperti disinggung di bagian terdahuklu, maka
pendidikan seumur hidup merupakan asas pendidikan dewasa ini dan harus diamati
baik di Negara-negara maju atau Negara yang sedang ber-kem-bang.
Dalam hal ini perlu adanya strategi dalam
mengetrapkan pendidikan seumur hidup sehingga pendidikan bagi manusia dapat
diartikan secara tepat dan benar.
Strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup meliputi
hal-hal sebagai berikan:[5]
1. Konsep-konsep
Kunci Pendidikan Seumur Hidup
Dalam pendidikan seumur hidup dikenal adanya 4 macam
konsep kunci, yaitu :
a.
Konsep
pendidikan seumur hidup itu sendiri
Sebagai suatu konsep maka pendidikan seumur hidup
diartikan sebagai tujuan atuu ide formal untuk pengorganisasian dan
penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan. Hal ini berarti pendidikan akan
meliputi seluruh rentangan usia dari usia yang paling muda sampai paling
tua,dan adanya basis institusi yang amat berbeda dengan basis yang mendasari
persekolahan konsensional.
b.
Konsep
belajar seumur hidup
Dalam pendidikan seumur hidup berarti pelajar
belajar karena respons terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan
angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajer.
c.
Konsep
pelajar seumur hidup
Belajar seumur hidup dimaksudkan adalah orang-orang
yang sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seu7mur hidup.melihat belajar
baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi problem dan terdorong tinggi
sekali untuk selalu belajar di seluruh tingkat usia dan menerima tantangan dan
perubahan seumur hidup sebagai pemberi kesempatan untuk belajar baru.
d.
Kurikilum
yang membantu pendidikan seumur hidup
Kurikilum, dalam hubungan ini, didesain atas dasar
prinsippendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur
hidup yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup.Kurikulum yang demikian,
merupakan kurikulum praktis untuk mencapai tujuan pendidikan dan
mengimplementasikan prinsi-prinsi pendidikan seumur hidup.
2. Arah
pendidikan seumur hidup
Pada umumnya pendidikan seumur hidup diarahkan pada
orang-orang dewasa dan pada anak-anak dalam rangaka penambahan pengetahuan dan
keterampilan mereka yang sangat dibutuhkan di dalam hidup.
a. Pendidikan
seumur hidup pada orang dewasa
Sebagai generasi penerus, kaum muda/dewasa
membutuhkan pendidikan seumur hidup ini dalam rangka pemenuhan “self interest”
yang merupakan tuntutan hidup mereka sepanjang masa.
Di antara self interest tersebut, kebutuhan akan
baca-tulis bagi mereka umumnya dan latihan keterampilan bagi para
pekerja,sangat membantu mereka untuk menghadapi situasi dan persoalan-persoalan
penting yang merupakan kunci keberhasilan.
b. Pendidikan
seumur hidup bagi anak
Pendidikan seumur hidup bagi anak, merupakan sisi
lain yang perlu memperoleh perhatian dan pemenuhan oleh karna anak–anak menjadi
“tempat awal” bagi orang dewasa nantinya dengan segala kelebihan dan
kekurangannya.
Pengetahuan dan kemampuan anak, memberi peluang yang
besar bagi pembangunan masa dewasa dan pada gilirannya masa dewasanya
menanggung beban hidup yang lebih ringan.
Proses pendidikannya menekankan pada metodologo yang
mengajar oleh karena pada dasarnya pada diri anak harus tertanam kunci
belajar,motifasi belajar dan kepribadian belajar yang kuat.
Program kegiatan disusun mulai peningkatan kecakapan
bacatulis,keterampilan dasar dan mempertinggi daya fikir anak, sehingga memungkinkan
anak terbiasa untuk belajar, berfikir kritis dan mempunyai pandangan kehidupan
yang dicita-citakan pada masa yang akan datang.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsep-konsep pendidikan
yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. proses pendidikan seumur hidup
berlangsung secara kontinue, dan tidak terbatas oleh waktu seperti pendidikan
formal, proses belajar seumur hidup tidak hanya dilakukan seorang yang
terpelajar tetapi semua lapisan masyarakat bisa melaksanakanya.
Dasar-dasar pemikiran tersebut ditinjau dari berbagai aspek,diantaranya
adalah sebagai berikut : Tinjauan Ideology,
Ekonomis, Sosiologis, Filosofis,
Teknologi dan Psikologis dan
Peadagogis
Penerapan cara berfikir menurut azas pendidikan seumur hidup itu akan
mengubah pandangan kita tentang status dan fungsi sekolah, dimana tugas utama
pendidikan sekolah adalah mengajar anak didik bagaimana caranya belajar,
peranan guru terutama adalah sebagai motifator, stimulator dan penunjuk jalan
anak didik dalm hal belajar, sekolah adalah pusat kegiatan belajar masyarakat
sekitar. Sehingga dalam rangka pandangan mengenai pandidikan seumur hidup, maka
semua orang secara potensial merupakan anak didik.
Strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup
meliputi hal-hal sebagai berikan:
1. Konsep-konsep
Kunci Pendidikan Seumur Hidup
a.
Konsep
pendidikan seumur hidup itu sendiri
b.
Konsep
belajar seumur hidup
c.
Konsep
pelajar seumur hidup
d.
Kurikilum
yang membantu pendidikan seumur hidup
2. Arah
pendidikan seumur hidup
a.
Pendidikan
seumur hidup pada orang dewasa
b.
Pendidikan
Seumur Hidup Bagi Anak-ank
DAFTAR PUSTAKA
Hasbulloh,
Dasar-dasar ilmu pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta 2001
Joesoef,Soelaiman, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah,
Bumi Aksara Jakarta, 1992
Mudya
Rahardjo, Redja. Pengantar pendidikan, Rajawali pers Jakarta 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar